POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Sejumlah warga di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, mengeluhkan keruhnya air PDAM setelah ditampung di bak selama beberapa saat.
Menurut Euis Rukmini, warga RW 13 Kelurahan Leuwigajah, keruhnya air tersebut terjadi beberapa hari belakangan. Setiap kali menguras bak mandi, air yang ditampung jadi keruh dan agak sedikit berpasir.
“Ya keruh kecoklatan gitu, memang tidak terlalu pekat tapi tetap jelas. Kalau dari rasa dan bau tidak ada bedanya, hanya warnanya saja jadi kotor,” kata Euis saat ditemui di kediamannya, Jumat (25/1).
Sementara itu, Manajer Junior Humas dan Kesekretariatan PDAM Tirta Raharja, Sri Hartati, mengatakan, keruhnya air PDAM tersebut karena hingga saat ini curah hujan masih tinggi, sehingga hal tersebut bisa membuat air PDAM menjadi keruh.
“Kami juga menerima keluhan dari pelanggan di wilayah selatan (Leuwigajah) bahwa air PDAM keruh. Kemungkinan keruhnya itu karena curah hujan tinggi dan ada kebocoran pipa,” ujarnya saat ditemui di Kantor PDAM Tirta Raharja.
Namun saat ini pihaknya sudah melakukan antisipasi terkait keruhnya air tersebut dengan cara menggerakkan tim teknik untuk memonitoring kondisi pipa yang eksisting dan membersihkan bak-bak penampungan air.
“Kami melakukan bak pengurasan sedemintasi karena kalau curah hujannya tinggi kan tingkat kekeruhannya bisa tinggi juga, tapi kita melakukan antisipasi,” katanya.
Ia mengatakan, untuk pengerukan bak sedimentasi dilakukan secara berkala dengan waktu kurang lebih selama sembilan jam yang dilakukan pada pagi hingga sore hari, namun hal itu bisa membuat aliran air sedikit terganggu.
Menurutnya, hal tersebut memang harus dilakukan demi kelancaran aliran dan airnya bisa jernih, sehingga kualitas air yang digunakan pelanggannya pun bisa lebih meningkat.
“Memang setiap musim hujan (kekeruhan air) kerap terjadi tapi tidak disemua wilayah. Untuk tahun ini hanya di wilayah selatan saja,” ucapnya.
Atas hal itu pihaknya melakukan pembersihan bak sedimentasi secara berkala. Sebab, kata dia, apabila dilakukan secara terus menurus dampak pada airnya tidak akan bagus.
“Nanti aliran airnya bisa sering berhenti, makanya kita melakukan pengurasan itu secara berkala biar hasilnya lebih maksimal dan optimal lebih lancar dan airnya bagus secara kualitas,” kata Sri.