POJOKSATU.id, LAMPUNG – Ahok tengah berduka. Ibu dan anak Ahok hilang dihantam tsunami pada Sabtu malam (22/12/2018).
Nelayan di Desa Waymuli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan tersebut masih menunggu hasil pencarian tim evakuasi.
Anak dan ibu Ahok hilang saat ombak besar menghantam kediaman mereka. Sang anak, Muhamad Yusuf (1,3) dan ibunya Ema (75), diduga tertimpa rumah yang runtuh.
Nelayan berusia 49 tahun itu bercerita, saat kejadian ia dan keluarganya tengah siap-siap untuk tidur. Tiba-tiba terdengar suara dengungan seperti kapal dan langsung membentur kediamannya.
“Kami tidak sempat keluar. Karena air langsung penuh,” pria yang memiliki nama lengkap Udin Ahok itu.
Sempat terjadi tiga kali hentakan air laut kekediamannya. Pada hantaman kedua, rumah yang terbut dari geribik langsung hancur.
”Kami langsung keluar. Saya pegang anak bungsu saya. Tapi terlepas karena airnya kencang,” katanya, seperti dilansir Radar Lampung (grup pojoksatu.id).
Ia kemudian mengevakuasi lima anak dan istrinya ke bagian yang lebih tinggi.
“Ya nenek dan anak kecil saya nggak selamat. Dia ketimpa bangunan. Sampai sekarang belum ketemu. Saya masih nunggu tim evakuasi menenukan anak dan ibu saya,” sebut dia.
Korban tewas bencana tsunami di Kecamatan Rajabasa, Kalianda, Lampung Selatan bertambah. Hingga pukul 16.15 WIB, tercatat 48 jenazah ditemukan. Lima di antaranya belum teridentifikasi.
Sementara korban luka mencapai 223 orang dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda.
Kabid Dokkes Polda Lampung Kombes Pol. dr. Andri Bandarsyah mengatakan, 48 jenazah tersebut sudah terkonfirmasi.
“Ya, sampai saat ini ada 48 jenazah. Untuk yang belum teridentifikasi ada lima jenazah. Terdiri dari tiga anak-anak dan dua dewasa,” kata Andri di RSUD dr. Bob Bazar, Minggu (23/12).
Menurut dia, laporan tersebut masih terus dipantau. Teknisnya, kata Andri Bandarsyah, jenazah yang tidak dibawa ke RSUD dr. Bob Bazar juga dicatat oleh tim di lapangan.
“Yang sudah teridentifikasi, beberapa sudah diambil oleh pihak keluarga. Sementara yang belum teridentifikasi, karena tidak ada identitas saat jenazah ditemukan. Untuk kondisi fisiknya, sampai saat ini masih bisa dikenali. Bagi keluarga yang merasa kehilangan, bisa mendatangi kamar jenazah,” ucapnya.