POJOKBANDUNG.com – Calon Presiden Prabowo Subianto melontarkan pernyataan yang membuat para driver ojek online (ojol) geram. Bahkan di antaranya mereka ada yang merasa dihina.
Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno lantas memberikan klarifikasi. Sebenarnya, apa yang disampaikan Prabowo dalam Indonesia Economic Forum beberapa waktu lalu memiliki niat baik.
Pernyataan Prabowo untuk memacu semangat pengemudi ojol agar mengikuti pelatihan sehingga nantinya bisa menjadi pengusaha. Prabowo-Sandi ingin Indonesia maju. Apalagi memiliki sumber daya alam melimpah dan sumber daya manusia yang luar biasa.
“Pak Prabowo menginginkan bahwa, iya memang sekarang ojek online memberikan sebuah sumbangsih dari segi penyerapan lapangan kerja. Tapi kami ingin ada pelatihan-pelatihan. Sehingga mereka itu bisa menjadi enterpreneur juga,” ujar Sandiaga saat berkunjung ke Kota Batu, Sabtu (24/11).
Saat acara Indonesia Economic Forum memang ada beberapa lulusan S2 yang kehilangan pekerjaan dan harus menjadi driver ojol. Untuk itu, Prabowo-Sandi tidak mau melihat lulusan S2 kesusahan dalam mencari pekerjaan.
Sandiaga menegaskan, Indonesia mampu membangun industri secara mandiri. “Kami bisa. Tapi kami harus bersama sama bersatu padu untuk menciptakan kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Kepada penciptaan lapangan kerja,” jelasnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berhara, lulusan yang berkaitan dengan sistem sekolah berbasis edukasi bisa diarahkan untuk membangkitkan industri bangsa. “Yang kami perlukan adalah industri pengolahan. Yang kami butuhkan adalah pertanian, agropolitan. Agropreneur yang kami perlukan,” tukas Sandiaga.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyatakan banyak generasi muda yang memilih menjadi tukang ojek selepas lulus Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia pun mengaku sedih dengan keadaan tersebut. Prabowo berharap generasi muda bisa menjadi tenaga ahli dan menciptakan lapangan pekerjaan. Kalimat tersebut yang kemudian menimbulkan kontroversi. Terutama dari para pengemudi ojol.
(fis)