POJOKBANDUNG.com – Beberapa wilayah di Jawa Barat saat ini tengah dilanda bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Namun Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum menetapkan status siaga bencana di wilayahnya itu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, belum bisa menetapkan status siaga bencana. Karena hal itu harus dirapatkan terlebih dahulu dengan pihak terkait. Walaupun beberapa wilayah seperti Kabupaten Tasikmalaya telah terjadi banjir bandang, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung banjir setelah diguyur hujan
“Yah itu (status siaga) harus dirapatkan dulu. Saya harus cek, apakah ini situasi nasional karena BMKG kan belum memberikan input (cuaca ke depan). Berapa bulan dengan intensitas air hujan, sebesar apa, kalau sudah ada faktanya baru (ditetapkan status),” kata Ridwan Kamil di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Jumat (9/11).
Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, wilayah Jawa Barat secara naturalnya 60 persen wilayah rawan bencana hidrologis. Sehingga ada tidak adanya faktor manusia akan terjadi bencana karena letak geografis Jawa Barat.
“Jadi itu sudah takdir yah, maka kami dengan master plan presilom ini sebenarnya yang sedang diproses ujung-ujungnya ingin mengedukasi masyarakat supaya paham,” ujarnya.
Maka atas kondisi geografis yang seperti itu, Kang Emil mengimbau kepada mayarakat untuk tetap waspada. Semua pihak baik pemerintah daerah, wilayah, RT, RW harus ikut mewaspadai adanya bencana seperti babjir dan longsor di Jabar.
Tolong waspada musim hujan sudah turun. Awasi perkotaan yang sifatnya (banjir) cileuncang dan non perkotaan yang sifatnya banjir bandang. Mohon kepala desa, RT, RW, lurah, camat juga waspada dan menyiapkan kontingensi plan dan menyiapkan bantuan-bantuan,” pungkasnya.