POJOKBANDUNG.com – Tragedi jatuhnya pesawat Lion Air tidak hanya membawa duka bagi keluarga korban yang ditinggalkan, sejumlah media di luar negeri pun ramai-ramai memberitakan kecelakaan pesawat yang membawa 189 orang. Situs berita yang berbasis di Amerika Serikat, The New York Times, dalam laporannya menulis bahwa kecelakaan pada Senin, (29/10), telah memperbarui kekhawatiran tentang keamanan transportasi di negara kepulauan yang bergantung pada perjalanan udara. Media ini juga mengajukan pertanyaan tentang bagaimana sebuah pesawat baru bisa tiba-tiba jatuh pada saat langit cerah.
Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh media Inggris BBC. Media tersebut menulis bahwa biasanya kecelakaan pesawat terjadi baik karena kesalahan teknis maupun faktor manusia. Namun BBC mempertanyakan apakah kecelakaan kali ini terjadi justru karena usia pesawat yang sangat baru.
Pesawat Boeing 737 Max 8 yang mengalami kecelakaan baru beroperasi sejak 15 Agustus 2018 dan hanya memiliki 800 jam terbang. Pesawat ini juga sempat dilaporkan bermasalah saat terbang dari Denpasar ke Jakarta pada Minggu (28/10) malam sebelum mengalami kecelakaan fatal esok paginya.
Media Inggris lainnya, The Guardian, menulis bahwa salah satu yang ada di pesawat tersebut adalah pilot asal India bernama Bhavye Suneja. Ia telah tinggal di Jakarta bersama istrinya selama dua tahun sedangkan seluruh keluarga lainnya masih tinggal di New Delhi, India.
Kecelakaan pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang ini juga diberitakan oleh sejumlah media di Jerman seperti Die Zeit, Stern, Sueddeutsche Zeitung, Die Welt dan Tagesschau.
Stern menulis bahwa pesawat terbang adalah sarana transportasi terefisien mengingat kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan. Namun hal ini tidak diikuti dengan adanya standar keamanan yang tinggi. Media ini pun menyoroti maskapai Lion Air yang telah mengalami 15 kecelakaan pesawat hanya dalam kurun waktu 10 tahun.
Simpati internasional mengalir
Otoritas Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa kepada Indonesia atas tragedi jatuhnya pesawat tipe Boeing 737 itu. AS menyatakan siap membantu Indonesia dalam penyelidikan insiden ini.
“Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa mendalam bagi pihak-pihak yang kehilangan keluarga dan orang tercinta dalam kecelakaan pesawat 29 Oktober di Indonesia,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, dalam pernyataan resmi via situs Departemen Luar Negeri AS, Selasa (30/10).
“Pikiran dan doa kami bersama rakyat Indonesia pada masa-masa sulit ini,” imbuhnya.
Sementara itu, beberapa pemimpin dunia seperti Vladimir Putin dari Rusia, Justin Trudeau dari Kanada dan Perdana Menteri Mahathir Muhammad dari Malaysia pun menyampaikan ucapan bela sungkawa mereka melalui akun Twitter.
Ucapan duka dari Putin disampaikan akun Twitter resmi Kedutaan Rusia “Presiden Putin mengirim pesan duka ke Presiden Jokowi terkait meninggalnya penumpang dan awak pesawat dalam kecelakaan pesawat di Jawa,” tulis akun tersebut.
“Warga Rusia turut berduka kepada mereka yang kehilangan keluarga dan orang-orang terkasih dalam tragedi ini, semoga mereka diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi situasi yang sulit ini,” imbuhnya.
Ucapan duka juga disampaikan Presiden Iran Hassan Rouhani seperti dilaporkan media Iran, Press TV. Selain itu pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, juga mendoakan para korban dan keluarga yang sedang berduka.
Ucapan belasungkawa dari Paus Fransiskus ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Pietro Parolin via telegram kepada perwakilan Vatikan (Apostolic Nuncio) di Indonesia, Uskup Piero Poppo.
“Dengan kesedihan mengetahui kecelakaan pesawat baru-baru ini di Jakarta, Bapa Suci Paus Fransiskus menyampaikan belasungkawa kepada semua pihak yang menjadi korban tragedi ini.”
“Beliau mendoakan semua korban tewas dan pihak-pihak yang berduka atas kepergian para korban. Bagi negara (Indonesia) dan semua yang terlibat dalam upaya penyelamatan dan pemulihan, Bapa Suci memohonkan kekuatan dan ketenangan dari Tuhan yang Maha Kuasa,” kata pesan itu.