Kirim Pesan Terakhir sebelum Lion Air Jatuh, Deryl: I Love You So Much

Percakapan WhatsApp antara Deryl dengan istrinya, Luthfiana, beberapa jam sebelum Lion Air JT-610 jatuh.

Percakapan WhatsApp antara Deryl dengan istrinya, Luthfiana, beberapa jam sebelum Lion Air JT-610 jatuh.

POJOKBANDUNG.com –Luthfiani Eka Putri, 23, memikul beban yang begitu berat. Dia harus menerima kenyataan, bahwa suaminya, Deryl Fida Febrianto menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Kerawang, Jawa Barat, Senin (29/10).

Perempuan berhijab itu pantas bersedih. Betapa tidak, pernikahannya dengan Deryl baru berusia dua minggu. Keduanya juga baru saja merayakan hari jadi tali percintaan mereka. Tepat kemarin, setahun yang lalu, 28 Oktober, keduanya resmi berpacaran.

Sebuah pesan WhatsApp diterima Luthfiani dini hari tadi, tepat pukul 00.00 WIB. Pesan itu dari Deryl. Sekitar 6,5 jam sebelum pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu jatuh.

warga surabaya jadi korban lion air jt-610
Infografis Pesawat Lion Air Jatuh. (Kokoh Praba Wardani/ JawaPos.com)

”Selamat hari jadi istriku. Semoga kamu bisa menjadi ibu yg kuat dan sabar untuk anak kita ya saying, Jaga kesehatan, jangan lupa makan, dan jangan males2. Semoga hubungan kita langgeng sampai di kehidupan selanjutnya amin amin ya Allah”

Pesan itu diakhiri dengan kalimat ‘I LOVE YOU SO MUCH’. Deryl juga membubuhi emoticon hati untuk mengekspresikan cintanya kepada sang istri. Tak lupa, dia juga mengirim sebuah foto dirinya bersama Luthfiani.

Luthfiani sempat menjawab pesan itu sekitar satu jam kemudian. Dia mengamini seluruh doa yang terpanjat dari sang kepala keluarga. Pukul 06.14 WIB, Luthfiani juga sempat berpamitan kepada Deryl melalui WhatsApp. Dia hendak pergi membeli susu. Itu adalah komunikasi terakhir keduanya.

Sambil memandang layar handphone-nya, Luthfiani bercerita bahwa Deryl sebelumnya sudah berangkat Jakarta sejak 17 Oktober lalu. Setelah dua hari menikah, Deryl sudah meninggalkan istrinya untuk mengais rezeki. Deryl mengikuti tes sebagai juru mudi kapal. Sebelum berangkat ke Pangkal Pinang, dia harus melalui serangkaian tes di Ibu Kota selama dua minggu.

Selama berada di Jakarta dua minggu terakhir, Deryl terus berkomunikasi dengan Luthfiani. Deryl bahkan sempat menjanjikan akan membelikan pintu untuk rumahnya. “Mas Deryl mau belikan pintu buat kamar rumah saya yang di Simo Pomahan Baru gang 14,” tambahnya.

Semalam, sebelum mengucapkan hari jadi, Deryl juga mengabari istrinya bahwa dia sedang makan sate bersama teman-teman seprofesinya di mess PT Pelni di Jakarta. Sesaat setelah mengirim WhatsApp terakhir pagi tadi, Luthfiani mengira sang suami sudah terbang. “Karena tiket pesawatnya ke Pangkal Pinang pukul 06.10 WIB. Dia nggak balas WA (setelah Luthfiani berpamitan membeli susu, Red), berarti sudah flight,” kenangnya.

Sementara itu, ayah Deryl, Didik Setiawan, 43, mengatakan bahwa Deryl mendapat tugas untuk memberangkatkan kapal kargo dari Pangkal Pinang. “Jadi, berangkat ke Pangkal Pinang untuk berangkatkan kapal kargo. Tapi tujuan kapalnya ke mana, saya nggak tahu,” kata Didik.

Atas musibah tersebut, dirinya berharap ada keajaiban dari Tuhan. Kalaupun dinyatakan meninggal, setidaknya Badan SAR Nasional dan pihak yang berwajib dapat segera menemukan dan mengevakuasi jenazah putra sulungnya itu.

 

(HDR/JPC)

loading...

Feeds