POJOKBANDUNG.com – Pengamat politik Ziyad Falahi mengatakan tak ada yang aneh dengan gaya kampanye pasangan capres – cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Salahudin Uno.
Kesan Sandi lebih banyak turun berkampanye daripada Prabowo, kemungkinan karena mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu didisain untuk turun menyapa masyarakat secara blusukan. Sementara Prabowo berperan melakukan pendekatan ke para elite.
“Sandi sepertinya diarahkan untuk kampanye blusukan ke masyarakat dan kaum milenial. Karena itu mungkin terlihat lebih banyak turun ke tengah masyarakat,” ujar Ziyad, Kamis (18/10).
Menurut Direktur Pusat Kajian Survei Opini Publik ini, jika dicermati lebih jauh, Prabowo sebenarnya juga turun berkampanye. Namun tidak seperti Sandi yang blusukan ke pasar-pasar.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu lebih banyak turun untuk bersilaturahmi dengan para kiai pimpinan pondok pesantren.
Ziyad menilai, pola kampanye pasangan calon presiden nomor urut 02 terkesan sama dengan gaya kampanye yang diterapkan pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin.
Perbedaannya, peran blusukan dan pendekatan terhadap kaum milenial lebih banyak dilakoni Jokowi. Sementara Kiai Ma’ruf bertugas seperti yang dilakukan Prabowo.
“Polanya terkesan sama. Cuma siapa yang melakukan, itu yang berbeda. Di kubu Prabowo – Sandi yang blusukan dan melakukan pendekatan dengan kaum milenial itu cawapres. Sementara di kubu sebelah itu dilakoni capres. Jokowi sepertinya menginstruksikan Prof Ma’ruf ke pesantren,” pungkas Ziyad.
(gir/jpnn)