POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Sebelum gempa menimpa Wilayah Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, pada 2012 telah memetakan daerah tersebut rawan bencana gempa bumi yang masuk ke dalam zona merah.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi PVMBG, Badan Geologi, Sri Hidayati mengatakan, merujuk pada peta rawan bencana gempa bumi, wilayah tersebut masuk zona merah. Sri menjelaskan, zona merah tersebut bisa diartikan karena wilayah itu berpotensi diguncang gempa di atas skala VIII MMI (Modified Mercalli Intensity).
“Dengan panjang patahan mencapai 500 kilometer,”kata Sri di Jalan Diponogoro, Kota Bandung, Sabtu (30/9).
Lanjut Sri, salah satu faktor wilayah itu masuk zona merah di gambarkan karena terdapat sesar Palu-Koro dmana sesar tersebut memanjang dari Selat Makassar hingga pantai utara Teluk Bone.
Menurut Sri, kalau di Palu sesar aktif ini memanjang berarah barat laut-tenggara, lebih dari 66 kilometer. Kemudian memanjang dari sebelah barat Donggala sampai ke Teluk Palu dan tersegmentasi beberapa segmen.
Sri menambahkan, gelombang tsunami yang sempat menghantam Teluk Palu juga lebih kuat karena teluk memang bisa menguatkan gelombang tsunami itu sendiri.
“Gelombangnya masuk dan menyempit di teluk, kemudian dikuatkan dan mungkin bisa lebih besar gelombangnya,”pungkasnya.
