POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Bandung menggelar diskusi public bertempat di kedai Cas Jln Sekeloa Nomor 2. Kegiatan ini menjadi rangkaian dalam momentum kemerdekaan indonesia yang telah menginjak usia 73 tahun.
Sekretaris DPC Gmni bandung Romadon Hariansyah mengatakan, bahwa hal ini menjadi kegiatan internal DPC GMNI Kota Bandung, dan merupakan sarana silaturahmi bersama seluruh komisariat Bandung.
“Kegiatan yang kami gagas ini bersama seluruh pengurus DPC untuk melalukan stimulus gerakan dalam rangka kembali mencari jati diri gerakan mahasiswa yang kita nilai telah lama mati dan seolah kehilangan moment nya,”ujar Romadon, Selasa (21/8/2018).
Romadon mengatakan, bila dicermati bersama, bahwa pemuda dalam hal ini mahasiswa menjadi ujung tombak bangsa kedepan dan diharapkan mampu melahirkan stimulus untuk mempersiapkan diri dalam menyambut gerakan yang semakin cepat ditengah arus revolusi 4.0.
Dalam diskusi ini kata dia, mengangkat tema “kemana gerak mahasiswa hari ini setelah 73 tahun kemerdekaan” tema tersebut diangkat sebagaimana yang menjadi realitas atas kondisi kebangsaan hari ini dan terjadinya apatisme mahasiswa ditengah issu rakyat yang hari ini masih banyak kita temui di lapangan.
Lanjut Romadon, Diskusi ini di hadiri oleh Dosen Unikom Adiyana Slamet yang merupakan alumni GMNI Bandung. Dalam penyampain materinya Adiyana menyampaik “bahwa hari ini terjadi kemunduran gerakan bukan karena tidak menemukan momentum, tetapi ditengah arus globalisasi yang semakin besar mahasiswa khusunya GMNI harus melahirkan formulasi baru dalam menyatukan gerakan nya.
“Dan terlebih Marhaenisme sebagai suatu ideologi harus benar-benar diterapkan secara real oleh gmni ini”jelas Romadon.
Tidak hanya itu, ketua knpi kota bandung Hendra Guntara (Hegun) menyampaikan, bahwa acara ini harus menjadi stimulus bersama untuk menemukan langkah pasti dalam menentukan langkah gerak hari ini ditengah masif nya gerakan ekstrimis yang semakin masif dalam merongrong kebangsaan dan kebhinekaan indonesia.
“Oleh karena itu gmni menjadi organisasi pentinga dalam menangkal gerakan tersebut dan harus menjadi basis penting dalam memperkuat kebangsaan dan solidaritas sesama anak bangsa indonesia”kata Hegun.
(azs)