Tete Jago, Dukun Penculik Gadis Disel, Tahanan Lain Takut Kena Santet

Kapolres Tolitoli AKBP Muhammad Alqudusy

Kapolres Tolitoli AKBP Muhammad Alqudusy

POJOKBANDUNG.com, TOLITOLI – Semenjak diamankan polisi pada Minggu siang (5/8/2018), Tete Jago mendadak jadi pendiam.

Di balik jeruji besi, tatapan kakek berusia 83 tahun itu tampak kosong. Penculik gadis desa bernama Hasmi selama 15 tahun tersebut terlihat sering merenung di tahanan.

Kendati demikian, tahanan lain yang satu sel dengan Tete Jago tetap keder. Sebab Tete Jago dikenal sebagai dukun sakti. Tahanan lain pun takut kena santet.

“Untuk sementara kami gabungkan dengan tahanan lain. Tapi, tetap kami awasi,” kata petugas jaga di ruang tahanan Polres Tolitoli, seperti dilansir Radar Sulteng (Jawa Pos Grup/pojoksatu), Selasa (7/8/2018).

Tete Jago

Selama ini Tete Jago dikenal sebagai kakek yang supel. Dia mudah bergaul dengan siapa saja. Bahkan, dia menjadi guru silat dengan murid segelintir.

“Dia memang jago, bisa menyelesaikan keluhan apa saja,” tutur Ahmad Sugeng, petani asal Jawa Timur yang pindah ke Desa Bajugan Tolitoli sejak 2001.

Sugeng mengakui dirinyalah orang pertama yang melaporkan kakek Jago ke polisi. Bermula ketika Devi, kakak Hasmi yang notabene menantu kakek Jago, berbisik kepadanya agar membantu mengungkap kasus penyekapan sang adik.

Hasmi perlu diselamatkan dari sekapan sang mertua. Sejatinya, kakak Hasmi mengetahui perbuatan kakek Jago sejak awal penculikan. Hanya dia takut melapor karena kakek Jago dikabarkan memiliki banyak jin.

Hasmi diculik 15 tahun

Bukan hanya Devi, tetangga lain merasakan hal serupa. Salah satunya Ija, pemilik kios tak jauh dari gubuk kakek Jago.

“Kami takut, Mas. Walau bertetangga, kami jarang berkomunikasi. Kalau ada keperluan mau ke kebun yang melewati rumahnya dia, ya buru-buru jalannya. Yang jelas ngeri lah,” ujarnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan maraton kemarin (6/8), akhirnya Polres Tolitoli menetapkan Tete Jago sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan persetubuhan anak di bawah umur.

Kapolres Tolitoli AKBP Muhammad Alqudusy menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan ada tersangka baru. Istri pelaku yang saat ini menjadi saksi diduga ikut membantu saat digerlanya ritual bejat tersangka terhadap Hasmi.

“Kami juga sudah mendalami bukti lain terkait kemungkinan korban lain. Sebab dari pengakuan tersangka, pasiennya tidak hanya warga Desa Bajugan, tapi juga dari Palu dan daerah lain di Sulteng, termasuk dari Jakarta,” tandas Kapolres.

(one/pojoksatu/pojokbandung)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …