POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Peringati Hari Krida Pangan (HKP) ke 46 tingkat Kota Bandung, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, launcing ATM Beras untuk 450 KK penerima manfaat.
“Ini diberikan kepada warga yang tidak mendapatkan beras raskin,” ujar Kepala Dispangtan Kota Bandung Elly Wasliah, kepada wartawan Selasa (31/7/2018).
Elly mengatakan, untuk sementara baru ada enam unit ATM, yang disimpan di 5 masjid dan 1 gereja. Jadi sehingga, untuk data penerima manfaat pihak kewilayahan berkoordinasi dengan pemuka agama.
Para penerima manfaat juga tidak datang dan pergi begitu saja. Melainkan ada konsultasi untuk keluar dari masalah kemiskinan dengan pemuka agama.
“Dengan harapan, masyarakat yang menerima manfaat, bisa membawa beras sambil menerima siraman rohani,” tambah Elly.
Elly menegaskan, kualitas beras untuk ATM Beras ini merupakan kualitas premium. Dengan harga jual di pasaran Rp12 ribu. Beras ini diambil dari cadangan beras di gudang Pemkot Bandung yang disimpan di bulog.
“Setelah diambil untuk ATM Beras ini, masih ada sisa 49 ton beras lagi untuk bencana alam,” tegasnya.
Masyarakat penerima manfaat bisa mendapatkan beras 10 kilogram per kk per bulan. Dengan pengambilan beras seminggu sekali ke masjid yang ditunjuk. Sementara lokasi masjid ada di Antapani, Cijerah, Cicendo dan ada satu gereja di Cibeunying Kaler. “Untuk ketersediaan beras, pihak masjid bisa bekerjasama dengan Bulog,” tambahnya.
Ditemui di tempat yang sama, Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, ke depan, ATM beras akan ada 151 masjid di seluruh kelurahan.
Distribusi diserahkan kepada RT dan RW yang dilakukan di tempat ibadah, dengan harapan tidak ada kebohongan dalam pelaksanaannya. “Kalau ada yang bohong di tempat ibadah kan malu,” tegasnya.
Emil mengatakan, sambil mengambil beras ada nasehat dari pemuka agama sehingga pulang membawa beras dan nasehat. “Ini sebagai langkah adanya laporan pelanggaran dalam pendistribusian,” tegasnya.