POJOKBANDUNG.com, LOSAIR-Seri pertama MotoGP 2016 akan bergulir dini hari nanti, paddock Movistar Yamaha sudah tidak kondusif. Penyebabnya sudah bisa diduga. Yakni perseteruan antara dua bintang mereka Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Di tengah latihan bebas terakhir di Sirkuit Losail, Qatar, Rossi dan Lorenzo terlibat cekcok di lintasan. Awalnya, sesi latihan keempat yang berlangsung 30 menit itu berjalan baik-baik saja. Rossi menggeber motornya terlebih dahulu. Lantas diikuti Lorenzo. Yang membuat Rossi tiba-tiba naik pitam adalah cara Lorenzo yang disebutnya nyelonong dari pitstop masuk ke lintasan.
Rossi menyebut aksi Lorenzo itu sangat berbahaya untuk dirinya. Yang membuat lebih emosi lagi, di tikungan pertama, The Doctor-julukan Rossi- merasa Lorenzo sengaja mengurangi kecepatan motor untuk menghalangi lajunya.
Rossi terlihat sekali tidak bisa memendam emosi. Saat menyalip Lorenzo, juara dunia tujuh kali MotoGP itu terlihat menengok rekan setimnya dengan menunjukkan gestur tubuh kecewaan. Dia mempertanyakan aksi Lorenzo.
Tidak cuma sekali Rossi melakukan itu. Pembalap Italia itu sampai dua kali menoleh ke belakang, tepat ke arah Lorenzo. Masalahnya adalah ketika aku menatapnya. Aku bertanya ‘kenapa?’. Aku hanya mengharap dia minta maaf. Tapi yang aku dapat malah tatapan menantang. Dia seperti balik bertanya ‘Apa maumu sebenarnya?’,” ucap Rossi dilansir Crash.
Pembalap 37 tahun itu bahkan meminta penyelenggara memberi hukuman penalti poin untuk aksi berbahaya Lorenzo itu. Situasi seperti ini pernah terjadi di sirkuit Misano tahun lalu. Namun saat itu, Rossi yang dianggap menghalangi laju Lorenzo saat latihan bebas kedua. Ketika itu Rossi mendapat hukuman penalti poin.
“Dia marah besar usai latihan saat itu. Akhirnya aku mendapat penalti. Jika sekarang mereka tidak melakukan hal yang sama, aku tidak tahu,” ucap Rossi.
Lorenzo sendiri mengaku bingung dengan sikap emosional Rossi. Menurutnya, setiap pembalap keluar dari pitstop, yang bisa dilakukan hanya berusaha bertahan berada di dalam garis putih. “Apa aku harus terbang? Atau harus lewat gravel? Jika dia masih tetap marah, aku tidak tahu apa alasannya,” ucap Lorenzo.
Belakangan, ketegangan keduanya ternyata bukan cuma akibat insiden di lintasan. Rossi sudah lebih dulu tersinggung dengan komentar negatif Lorenzo. Itu tentang perpanjangan kontrak Rossi dengan Yamaha dua tahun ke depan yang diteken pada Sabtu lalu.
Lorenzo berkata, Rossi menyepakati kontrak itu karena memang sudah tidak ada tawaran lain karena usianya yang makin menua. “Dia telah melakukan keputusan yang tepat di tengah tidak banyak opsi untuknya hari ini,” ucap Lorenzo saat itu.
Rossi sendiri juga langsung membalas komentar Lorenzo itu. Dia membocorkan kabar Lorenzo saat ini sedang dalam negoisasi untuk merapat ke Ducati pada 2017. “Pergi ke Ducati itu artinya kamu harus punya keberanian lebih. Nyali besar untuk berganti motor,” ucap Rossi. (irr)