POJOKBANDUNG.com, PERSIB-Wali Kota Bandung, M Ridwan berjuang mendekati warga untuk mengubah kultur sepakbola militansi sempit. Salah satunya membawa atribut yang dapat memicu pertikaian dan meneriakkan yel-yel yang bersifat provokasi.
“Tidak bisa kita selalu berpikir hilir seperti ini, namun hulu dari masalahnya itu harus kita kejar, peradaban yang maju itu dilihat salah satunya dari sepakbolanya yang tertib,” kata Emil sapaan akrab orang nomor satu di Kota Bandung saat gelar rapat bersama Kepala Polisi Daerah Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden Maruarar Sirait, terkait pengamanan Final Piala Presiden di Gedung Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 55 Jakarta Selatan, Jumat (16/10/15).
Emil mengimbau kepada para bobotoh untuk tidak membawa atribut yang dapat memicu pertikaian dan meneriakkan yel-yel yang bersifat provokasi. “Kami telah mengantisipasi mulai dari Bandung pertama suporter ini datang niat untuk menonton bukan untuk memprovokasi. Kedua kita adalah tamu yang harusnya tahu diri yang taat aturan, sopan santun, tidak membawa spanduk atau menyanyikan yang memprovokasi semua duduk manis menonton dan bekal yang cukup, serta memungut sampah. Saya instruksikan agar bobotoh untuk mengkampanyekan gerakan pungut sampah,” tukasnya. (atty)