POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Gnauthi Seauthon adalah pameran karya mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang sedang menempuh pendidikan magister. Sebanyak enam mahasiswa membuat karya masing-masing dengan tema yang berbeda.
Dalam pameran ini – ada perkara persoalan bagaimana diri berinteraksi dengan segala hal yang internal, melalu cara bertanya pada diri sendiri, maupun pada hal-hal yang ada di luar dirinya. Sebuah frasa lama yang berbunyi ‘Gnauthi Seauthon’ yaitu pergi kenalilah dirimu sendiri, diucapkan oracle di gerbang thebes.
“Disini terdapat enam karya yaitu Dian Pratiwi yang mencoba mengenali dirinya melalui tatapan yang hilang dari anjingnya yang telah mati, dimana dirinya coba melakukan ‘reka ulang tatapan pada bagaimana manusia dipersepsikan,” jelas Anton Susanto kepada Radar, di Griya Seni Popo Iskandar, beberapa waktu lalu.
Selain itu ada juga Bachrul R Bagja, yang melihat hubungan dirinya dengan anak-anak rumahnya terancam digusur. Yang menarik adalah Angelum Mortis Vidi, karya Urri Khairra ini berhasil menarik pengunjung yang datang kesini. Urri membuat reka ulang bagaimana berada di dunia lain. “Jadi dia ini pernah mengalami tegangan kematian atau mati suri. Di dalam fase itu ia mendengar banyak bunyi, ada irama dan suara,” paparnya.
Sampai akhirnya Urri berniat untuk mencari kembali suara yang persis seperti yang didengarnya disana. Ia berusaha untuk mencari namun tidak ketemu, tetapi masih ingat bagaimana suara aslinya. Akhirnya Urri membuat kembali suara tersebut menggunakan suara basic, seperti canting.
Disini untuk mendukung suasana, Urri menambahkan replika malaikat sejumlah 10. Terbuat dari manekin yang ditutup menggunakan jubah berwarna hitam, semakin membuat suasana semakin tegang. “Seram ya, kalau kesini bawannya seperti ada ada di alam yang berbeda,” ujar Putri, salah satu pengunjung pameran.
(fid)