POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Petugas pemadam kebakaran Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung kembali disibukan dengan pemadaman api di gedung Jaya Plaza, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (22/2/2016). Pasalnya api, kembali muncul di gedung pusat perbelanjaan elektronik itu.
Kepala Bidang Pemadaman DPPK Kota Bandung, Yosep Heryansyah, mengatakan, petugas sudah berhasil memadamkan api pada Senin dini hari sekitar pukul 01.10 Wib. Namun, pagi harinya sekitar pukul 07.30 Wib, api kembali muncul setelah sebelumnya muncul asap pekat hitam.
“Jadi itu bahan karet yang menyala kembali karena uap yang panas,” ujar Yosep di lokasi.
Adanya hal itu, lanjut Yosep, petugas pun kembali ke lokasi kejadian. Sejumlah petugas, melakukan penyisiran dan berhasil memadamkan titik api yang muncul.
“Tapi hanya sedikit, sudah ditangani oleh petugas,” katanya.
Yosep mengatakan, kebakaran yang melanda gedung itu membuat sebanyak 48 toko elektronik hangus terbakar. Selain itu, api juga menjalar hingga ke bangunan bekas gedung bioskop yang kini menjadi gudang.
“Kami melakukan pemadaman kurang lebih 9 jam. Lalu dilanjutkan proses pendinginan,” katanya.
Yosep mengatakan, pihaknya mendapatkan kesulitan dalam proses pemadaman. Asap pekat dan material yang mudah terbakar membuat petugas kesulitan mencari titik sumber api. Petugas pun, ujarnya, harus memakai masker dan tabung gas lantaran adanya asap pekat di dalam gedung.
“Sampai-sampai ada empat orang petugas yang hampir pingsan karena kelelahan dan panasnya suhu udara ruangan yang mencapai kurang lebih 200 celcius,” katanya.
Untuk memadamkan api, lanjut Yosep, sejak Minggu, pihaknya menurunkan 19 unit mobil pemadam kebakaran. 10 unit mobil pemadam, 2 unit rescue serta satu kendaraan snorkel milik DPPK Kota Bandung dikerahkan ke lokasi.
“Kami juga mendapatkan bantuan tiga mobil pemadam dari Kota Cimahi, dua dari Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan satu dari Kabupaten Bandung,” katanya.
Ditempat yang sama, Muntasir Umar, Kabid Pencegahan DPPK Kota Bandung, mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan, gedung tersebut tak memiliki standar proteksi kebakaran. Tak banyak alat proteksi kebakaran yang dimiliki oleh gedung tersebut.
“Di sini (gedung Jaya Plaza) nihil tersedia alat proteksi kebakaran. Hanya ada sembilan unit APAR (Alat Pemadaman Api Ringan). Snorkel, smoke detector bahkan jalur evakuasi tidak ada, ” ujar Muntasir.
Selain itu, Muntasir mengatakan, aksesibilitas lokasi juga tak sesuai standar sistem keamanan kebakaran. Cukup sulit mobil pemadam masuk ke lokasi gedung.
“Dari segi manuvar mobil kan sult. Jalannya sempit. Padahal sesuai standar, jalur manuver mobil kami harus ada,” katanya.
Maka dari itu, ujarnya, pihaknya berencana memanggil pengelola gedung tersebut. Pihaknya juga akan melakukan audit ke gedung-gedung bertingkat lainnya yang ada di Kota Bandung.
“Kami akan inspeksi ke semua gedung. Setiap gedung itu harus aman melalui sistem ketahanan kebakaran. Punya proteksi kebakarannya bagus, jalur evakuasi ada, orang-orangnya juga terlatih,” katanya. (cr2)