POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Wakil Sekretaris DPP Partai Golkar Ratu Dian Hatifah mengatakan, pasca-pergantian Ketua Umum Partai Golkar ke Erlangga Hartanto dari Setya Novanto, bisa jadi berdampak pada perubahan rekomendasi calon Gubernur Jabar 2018-2023.
Perubahan ini, kata dia, dapat terjadi usai Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 19 dan 20 Desember mendatang. Agenda ini akan didahului Rapat Pimpinan Nasional sehari sebelumnya.
Meski begitu, Ratu mengatakan seluruh produk hukum yang dipakai masih hasil dari proses yang dijalankan oleh mantan Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.
Baca Juga:
Gerindra Terus Bermanuver di Pilgub Jabar, Apa Kabar PDIP?
Gerindra Serukan Seluruh Kader di Jabar Menangkan Sudrajat
“Sampai sekarang ini, Golkar belum ada perubahan untuk Pilgub Jabar. Tetapi rekomendasi memiliki potensi berubah setelah Munaslub beberapa hari lagi. Peluangnya, fifty-fifty-lah di Munaslub nanti,” ujar Ratu saat dihubungi, Jum’at (15/12/2017) siang.
Menurutnya, usulan perubahan rekomendasi sebenarnya sudah mengemuka dalam rapat pleno DPP Partai Golkar pada Rabu, (13/12/2017). Akan tetapi, karena dikhawatirkan mengganggu fokus agenda pleno, maka pembahasan perubahan rekomendasi akan dilaksanakan usai Munaslub digelar.
“Kemarin itu saat rapat pleno telah ada pembahasan tentang usulan perubahan rekomendasi calon dalam Pilkada. Namun, disepakati untuk diundurkan waktunya. Fokus kemarin kan soal pergantian Ketua Umum,” katanya.
Namun Ratu pun mengaku tidak bisa memastikan apakah agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 18 Desember 2017 akan membahas perubahan rekomendasi atau tidak.
Untuk diketahui, Rapimnas merupakan forum tertinggi setelah Munas yang harus menghadirkan semua unsur DPP dan DPD I Partai Golkar se-Indonesia.
Baca Juga:
Disebut Bakal Ditinggal PAN dan PKS, Deddy Mizwar Bilang Begini
Optimis Diusung PDIP, Irjen Anton Charliyan Siapkan Posko Relawan di Jabar
“Saya juga belum bisa menjelaskan apakah (rekomendasi.red) akan dibahas dalam Rapimnas,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, DPP Partai Golkar baru saja melaksanakan rapat pleno. Dalam rapat tersebut, Airlangga Hartarto ditetapkan sebagai Ketua Umum mengganti Setya Novanto.
Pergantian Ketua Umum ini sontak memunculkan spekulasi atas perubahan rekomendasi dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Golkar sebelumnya sudah merekomendasikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berpasangan dengan Daniel Muttaqien untuk bertarung di Pilgub Jabar 2018.