POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Partai Golkar harus melakukan perubahan, dengan mencari pengganti Ketum Setya Novanto.
Jika tidak, Golkar bisa “kiamat” dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.
“Kami tidak akan lagi membahas pleno DPP, itu kan ranah DPP. Saya berbicara dalam ranah publik pemilih Golkar. Dalam kacamata research, silaturahmi dengan masyarakat serta pemberitaan di media sosial akan ada ancaman eksodus para pemilih tidak memilih Golkar jika tidak berubah,” katanya.
BACA JUGA:
Wah, Akrabnya Ketua Partai Pengusung Ridwan Kamil Makan Siang dengan Dedi Mulyadi
Pencalonan Diusik Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil Justru Punya Jawaban Makjleb!
Perubahan yang paling dimungkinkan, menurutnya jika tidak ada kompromi musyawarah antara DPP dan DPD untuk membuat Musyawarah Nasional (Munas) alamiah, maka perubahannya dengan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Dedi Mulyadi: Golkar Perlu Diselamatkan
“(Munaslub) harus dilaksanakan awal Desember, kalau akhir Desember agendanya sudah menghadapi agenda pemilihan kepala daerah di seluruh Indonesia, enggak boleh lagi membahas komposisi di DPP,” terangnya.
“Kalau awal Desember tidak juga tidak bikin pergantian kepemimpinan dalam bentuk apapun, termasuk Munaslub, maka Golkar kiamat,” tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar menyusul status Setya Novanto yang kini ditahan KPK pada rapat pleno Golkar, Selasa (21/11/2017).
Partai Golkar sepakat menunjuk Sekjen Idrus Marham untuk menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar. Idrus akan menjabat pelaksana tugas sampai 30 November.