BI Jabar – Polda Musnahkan Puluhan Ribu Lembar Upal

Kepala BI Jabar Wiwiek Sisto Widaya (kiri) dan Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi M menerawang uang palsu yang akan dimusnahkan di KPw BI Jabar, Rabu (15/11).

Kepala BI Jabar Wiwiek Sisto Widaya (kiri) dan Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi M menerawang uang palsu yang akan dimusnahkan di KPw BI Jabar, Rabu (15/11).

 

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI)Jawa Barat bersama Kepolisian Daerah (Polda) Jabar bersinergi menangkal peredaran uang palsu (upal) di kalangan masyarakat.

Berdasarkan laporan Polda Jabar, selama 2017 ini, tercatat ada empat kasus pemalsuan uang rupiah sebanyak 435 lembar. Sementara, barang temuan upal periode 2009 hingga 2017 berjumlah 54.041 lembar dari berbagai pecahan.

Upal puluhan ribu lembar itu dimusnahkan dalam sebuah acara di Kantor Perwakilan BI Jabar, Rabu (15/11).  Pemusnahan dilakukan langsung Kepala BI Jabar Wiwiek Sisto Widayat, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Kepala Kantor OJk Regional 2 Jabar Sarwono, dan Kepala PN Bandung.

Menurut Wiwiek, temuan upal itu nyaris merata di setiap daerah ada, tapi temuan yang cukup besar terutama di daerah Sumedang, Cianjur, Cimahi dan Sukabumi.
Terkait peredaran upal dengan memanfaatkan momentum Pilkada, Wiwiek menyebutkan, pada momen Pilkada tahun 2014 lalu, temuan upal memang cukup besar.

“Tapi saya yakin pada momen pilkada 2018 nanti, peredaran upal akan berkurang
karena secutity feature yang ada dalam uang sudah banyak yang kita sempurnakan terutama uang RI emisi 2016 itu sudah sedemikian canggih dengan banyak security featurenya, sehingga harapan kami akan mempersulit orang-orang yang berupaya memalsukan uang rupiah,” paparnya.

Kasus temuan uang yang terindikasi palsu, lanjut Wiwiek, setiap tahun trennya juga menurun. “Kalau pada tahun 2014 temuan upal sekitar 14 ribu, tahun 2016 sekitar 17 ribu, nah sampai September 2017 kemarin temuan upal baru 9.600,” ungkap Wiwiek.

Wiwiek mengakui, kejahatan terhadap mata uang khususnya pemalsuan uang rupiah masih terjadi di Jabar.

“Kondisinya seperti fenomena gunung es. Sebab itu, perlu mendapatkan penanganan yang serius dan sinergitas  semua pihak, “Sebab itu, perlu mendapatkan penanganan yang serius dari semua pihak dan BI Jabar senantiasa proaktif untuk bekerja sama dengan Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan dalam mengungkap kasus pemalsuan uang rupiah,” pungkasnya. (*/nto)

loading...

Feeds