POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Masyarakat akan bisa menggunakan Tol Soroja pada awal Desember 2017. Seluruh pengerjaan proyek sudah memasuki tahap akhir, tinggal melengkapi aksesoris penunjang jalan.
Sekda Jawa Barat, Iwa Karniwa bersama Direktur Utama Citra Marga Lintas Jabar Bagus Medi Suarso melakukan final check kesiapan jalan tol. Dari pantauan, jalan tol sudah bisa dilewati. Pembatas jalan dan gerbang tol pun sudah kokoh berdiri.
BACA JUGA:
Jokowi Segera Resmikan Tol Soroja
Tol Soroja Diusulkan Jadi Tol Kota, Biar Mengurangi Angka Kecelakaan dan Kriminalitas
“Melihat kondisi terakhir di lapangan, penyelesaian pengerjaan kelengkapan jalan tol akan mampu diselesaikan sebelum akhir November 2017. Hanya tinggal pemasangan marka jalan, Penerangan Jalan Umum (PJU), pemasangan CCTV, dan finishing lainnya,” ujar Iwa usai peninjauan, Selasa (14/11).
Pantauan dilakukan sekaligus sebagai salah satu bagian persiapan peresmian oleh Presiden RI Joko Widodo pada akhir November. Kondisi jalan tol, sebut Iwa sudah sesuai dengan laporan pengerjaan, yakni 98,88 persen.
Uji Coba Tol Soroja November, Mudah-mudahan Nggak Meleset Lagi
Direktur Utama Citra Marga Lintas Jabar, Bagus Medi Suarso menyatakan Tol Soroja siap dengan lima pintu gerbang tol yang berada di Soreang, Margaasih, Kutawaringin Barat, Kutawaringin Timur, Pasirkoja.
“Semuanya menggunakan e-toll. Sepanjang Tol Soroja akan dipasang full penerangan, sehingga masyarakat yang melintas tidak perlu khawatir terkait kemanan di sepanjang jalan tol,” katanya.
Pemasangan CCTV di sepanjang jalan pun akan dilakukan untuk memantau langsung arus lalu lintas sekaligus memudahkan petugas dalam menangani jika ada kecelakaan atau kendala di lapangan. “Setiap 1 Kilometer, ada CCTV, jadi gak perlu lagi ada yang patroli, ” katanya.
Jarak tempuh yang bisa ditempuh pengguna Tol Soroja dari gerbang tol Soreang hingga Pasirkoja adalah 10 menit dengan kecepatan 80 kilometer/jam dan diklaim bisa mengefektifkan waktu perjalanan masyarakat, baik dari arah Kota Bandung menuju Kabupaten Bandung maupun arah sebaliknya.
“Kalau di kecepatan maksimal, yaitu 80 km/jam, bisa 10 menitan, ” ungkapnya.
