Kasus Kopi Maut: Apa Motif Pembunuhan Mirna?

POJOKBANDUNG, JAKARTA – Pengamat hukum pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar tidak mau berspekulasi mengenai siapa dan apa motif pembunuhan Wayan Mirna Salihin, 27. Menurutnya, hal itu merupakan urusan polisi.

Ditegaskan, dirinya tak mau menduga-duga apa motif pembunuhan Mirna yang dihabisi dengan sadis menggunakan racun sianida berdosis tinggi di cafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

“Kalau soal motif tanya ke psikiater,” tegas Fickar menjawab JPNN, Selasa (26/1).

Namun, sepengetahuannya secara umum hanya butuh sianida 0,9 gram untuk membunuh seseorang.

Nah, dalam kasus Mirna, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik kepolisian diketahui kandungan sianida di kopi perempuan naas itu seberat 15 gram.

Menurut Fickar, kalau memang pelaku sengaja menghabisi Mirna dengan menaruh 15 gram siandia di kopi, maka bisa dikatakan sang pembunuh sangat sadis. “Maka dia pembunuh sadis karena 0,9 gram saja sudah bisa mematikan. Ini 15 gram,” katanya.

Secara umum, Fickar menegaskan, pembunuh sadis biasanya tega menghabisi orang lain punya berbagai alasan. Antara lain, ia menyebut, bisa karena sakit hati, cemburu, dendam, hingga masalah hutang piutang.

“Tapi, saya tidak bisa menduga yang mana motifnya (pembunuhan Mirna) karena itu urusan polisi untuk mencarinya,” ungkap Fickar lagi.

(boy/jpnn/ps)

loading...

Feeds