Antara Jakarta dan Pulau Dewata

Tempat laga Final Piala Presiden masih dua opsi.

Tempat laga Final Piala Presiden masih dua opsi.

POJOKBANDUNG.id, PERSIB – Nasib kejelasan venue untuk pertandingan final turnamen Piala Presiden yang akan digelar pada Minggu (18/10) mendatang akan diputuskan, Senin (12/10) hari ini. Dimana ada dua opsi stadion yang akan digunakan untuk partai puncak, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Kapten Dipta Gianyar di Bali.

“Kepastiannya (final digelar di mana, red) Insya Allah Senin sore,” ungkap CEO Mahaka Sports and Entertainment Hasani Abdulgani saat dijumpai di Stadion Si Jalak Harupat.

Selaku promotor, Mahaka bakal berjumpa dengan pihak kepolisian untuk penentuan lokasi final sekaligus mempertimbangkan berbagai aspek. Pada pertemuan dengan pihak keamanan itu tidak akan melibatkan klub yang sudah lolos ke final. “(Pengambilan keputusan ada di pihak) antara Mahaka dan Kepolisian,” katanya.

Ia punya alasan kenapa tidak melibatkan klub yang akan berlaga di final dalam penentuan stadion yang akan digunakan. Sebab kedua klub pasti punya keinginan berbeda.

Hasani menuturkan, sejak awal digulirkannya turnamen, pihaknya sudah menentukan SUGBK sebagai venue laga final. Sebab pihaknya ingin mengembalikan ruh sepakbola nasional.

“Dari awal kita sudah memilih Jakarta tanpa tahu siapa yang masuk final. Kenapa Jakarta? Kami ingin mengembalikan ruh sepakbola. Saya pikir ini momennya setelah sepakbola kita berhenti, sepakbola kita di-banned oleh FIFA,” tegas Hasani.

Soal adanya kemungkinan suporter Persib Bandung dan Persija Jakarta bentrok di Jakarta karena adanya tradisi panas antara kedua kubu, hal itu jangan dijadikan satu kekhawatiran. “Jangan kita dihantui terus oleh hal-hal yang negatif,” ucapnya.

Melihat kebelakang, pada laga final di GBK antara Persib vs PSMS Medan tahun 1985 silam. Saat itu tidak terjadi kerusuhan. Yang paling mencolok, partai final itu disaksikan ratusan ribu orang dan masih jadi rekor penonton terbanyak hingga kini.

“Zaman Ajat Sudrajat, Robby Darwis rekornya masih ada itu 120 ribu (penonton). Kenapa waktu itu enggak ribut? Kenapa hari ini kesannya kita ribut padahal abadnya sudah berganti, ini abad 21,” ungkap Hasani.

Jika bermain di SUGBK, Hasani punya keinginan menjadikan SUGBK sebagai tempat laga bergengsi di Indonesia. “Dari awal kita ingin buat Jakarta itu jadi final destination. Kalau di Inggris kan ada road to Wembley, apa salah kalau kita bikin lagi road to Senayan? Sudah lama bener kita enggak dengar itu. Cuma kalau dihantui hal-hal seperti ini terus kita enggak maju-maju, kita mundur terus. Tidak ada satu pekerjaan yang tidak ada resiko. Cuma bagaimana kita meminimalisasi risiko itu,” tuturnya.

Belakangan ini, muncul opsi laga final digelar di Stadion Kapten Dipta Gianyar. Faktor keamanan dan kenyamanan menjadi pertimbangan Mahaka menjadikan stadion itu sebagai opsi kedua.
Sementara itu, Umuh Muchtar, manajer Persib melihat kemungkinan perubahan venue diharapkan bisa berjalan. Sebab, jika memaksakan di Jakarta, masalah lebih besar yang melibatkan dua suporter Persib dan Persija bakal pecah.
“Sebenarnya dimanapun Persib main, kami siap saja, tetapi tolong diperhatikan juga masalah non teknis yang bisa membahayakan pertandingan,” katanya. (radarbandung/pra/nap)

Feeds

Penggiat Event Curhat ke Kang Arfi

Penggiat Event Curhat ke Kang Arfi

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Konser band kawakan Sheila On 7 sempat direncanakan berlokasi di Kota Bandung pindah ke Kabupaten Bandung. Hal itu menjadi …