POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Netty Prasetyani Heryawan rupanya akan sulit mengabaikan isu tentang PKI, mengingat adanya cerita buruk yang menimpa keluarga besarnya.
Netty mengaku, kakeknya menjadi salah satu dari sekian banyak korban pembunuhan pengikut partai berpaham komunis tersebut. Maka, baginya kegiatan nonton bareng film sejarah penghianatan G30S/PKI sangat layak dilakukan masyarakat, terutama kalangan pelajar.
Menurutnya, selain edukasi sejarah, pelajaran untuk memperkuat karakter anak bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi tujuan paling penting. Jangan sampai, sejarah kelam OKI yang menghalalkan segala cara kembali terulang di masa kekinian.
“Saya dulu nonton sejak SMP dan satu hal, kakek saya dibunuh PKI,” ungkap Netty, usai pembukaan Festival Gedung Sate ‘Semarak Pesta Rakyat’ di jalan Diponegoro Bandung, Jumat (29/9/2017).
Meski wacana pemutaran film itu sempat menjadi perdebatan, namun menurutnya semua pelajar layak menyaksikan, tetapi tetap harus didampingi orangtua.
Menurutnya setiap orang di tanah air ini wajib menjaga setiap jengkal NKRI dari berbagai unsur yang merusak. “NKRI harus dijaga dari berbagai unsur yang destruktif, dari faham yang bisa menghancurkan kesatuan negeri yang berlandaskan Pancasila ini,” tegasnya.
Netty mengatakan, ia setuju jika dibuat revisi baru film Pengkhianatan G30S/PKI produksi tahun 1984 yang disutradarai dan ditulis oleh Arifin C. Noer tersebut.
Terkait sensor, Netty juga mengaku setuju. Sensor yang dimaksud hanya fokus pada tayangan-tayangan yang mengandung unsur kekerasan saja, dengan tidak menghilangkan substansi dari film dokudrama tersebut.