POJOKBANDUNG.com – Gempa bumi dahsyat melanda Meksiko tengah, menewaskan lebih dari 140 orang dan menggulingkan puluhan bangunan di ibu kota Mexico City, Rabu (20/9/2017).
Dikutip dari bbc.com, Presiden Enrique Peña Nieto mengatakan bahwa lebih dari 20 anak meninggal dan 30 lainnya hilang sekolah yang rubuh karena gempa berkekuatan 7,1 SR.
Gempa juga menyebabkan kerusakan besar di negara-negara tetangga.
Guncangan gempa bumi itu melanda tepat 32 tahun setelah sebuah gempa bumi yang membunuh ribuan orang di Kota Meksiko.
Baca Juga:
Sesar Lembang Berpotensi Gempa, Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat
Gempa 5,1 SR Goyang Pelabuhan Ratu, Warga Panik Berlarian Keluar Rumah
Meksiko memang menjadi negara rentan terhadap gempa bumi. Awal bulan ini saja sebuah gempa berkekuatan 8,1 di selatan menyebabkan setidaknya 90 orang tewas.
Sedangkan pusat gempa terbaru berada di dekat Atencingo di negara bagian Puebla, sekitar 120 km dari Mexico City, kedalaman 51km, kata Survei Geologi AS.
Sedikitnya 149 orang tewas di seluruh negeri, kata seorang jurubi cara lembaga perlindungan sipil.
Sekitar dua juta orang di ibu kota tersebut tanpa listrik dan telepon. Pejabat juga memperingatkan warga agar tidak merokok di jalanan karena pasokan gas bisa saja bocor.
Wali Kota Mexico City Miguel Angel Mancera mengatakan, tim penyelamat sedang menangani bangunan yang roboh atau rusak parah di 44 lokasi.
Ini Cara Kerja Obat PCC Dalam Merusak Saraf Otak, Mengerikan! – Pojok Bandung https://t.co/9U4F4n7QcA
— Pojok Bandung (@pojokbandung2) September 19, 2017
Presiden Peña Nieto mengatakan bahwa lebih dari 20 anak-anak dan dua orang dewasa ditemukan tewas di sekolah Enrique Rebsamen yang ambruk di distrik Coapa, Meksiko. Dia mengatakan 30 anak lagi dan delapan orang dewasa hilang.
Sebuah bangunan enam lantai, sebuah supermarket dan sebuah pabrik juga dikatakan termasuk di antara bangunan-bangunan yang roboh di kota.
Dalam pidato di televisi, presiden mengatakan bahwa sebuah keadaan darurat telah dideklarasikan untuk daerah-daerah yang terkena dampak. Militer juga dikerahkan untuk melakukan tanggapan darurat bencana.
“Kami masih bisa menemukan orang-orang di bawah reruntuhan. Tetaplah berhubungan, ikuti jalur komunikasi, kami akan terus memperbarui orang,” katanya.
Di Mexico City, tim penyelamat dan sukarelawan mencari korban di puing reruntuhan dengan berbagai macam alat, tak sedikit yang menggali dengan tangan kosong.