POJOKBANDUNG.com – Dua bintang Paris Saint-Germain, Edison Cavani dan Neymar, terlibat pertikaian pasca-insiden rebutan eksekutor penalti saat PSG kontra Lyon di pekan keenam Ligue 1, pekan lalu.
Insiden itu pun merembet ke dalam kamar ganti. Keduanya bahkan nyaris baku pukul sehingga harus dipisahkan oleh rekan-rekan setimnya, seperti dilansir L’Equipe.
Masih menurut laporan media Perancis tersebut, pasca-kejadian, Neymar dikabarkan telah mendesak Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi agar segera menjual pemain Uruguay berusia 30 tahun itu.
Baca Juga:
Trisula Maut Neymar Cs Makan Korban, Lihat Nih Aksinya
Setelah Neymar, PSG Pasang Kuda-kuda Rekrut Zinedine Zidane
Di luar rumor perseteruan itu, yang pasti terjadinya perseteruan keduanya tentunya dapat mengancam eksistensi trisula MCN alias Trio Macan (Mbappe, Cavani, Neymar) yang baru saja terbentuk.
Padahal, dalam beberapa laga terakhir di awal kompetisi, trisula penyerang ini mampu membombardir gawang lawan-lawannya.
Sebagai informasi, selama ini Cavani memang didaulat sebagai penendang utama, baik eksekusi bola mati maupun jadi eksekutor dari titik putih.
Bali United: Persib yang Sekarang Berbeda Dengan Era Djajang Nurjamah – Pojok Bandung https://t.co/U0r4XfFeVh
— Pojok Bandung (@pojokbandung2) September 19, 2017
Cavani dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak di Ligue 1 Perancis musim lalu, dengan torehan 35 gol dari 36 laga yang dilakoninya.
Di sini lain, Neymar yang merupakan marque player seharga EUR 222 juta atau setara Rp3,5 triliun asal Brasil itu tentunya merasa layak diperlakukan sebagai pemain nomor satu di tim.