POJOKBANDUNG.com, KBB–Pemerintah saat ini tengah fokus untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibangun konsorsium BUMN Indonesia dengan konsorsium perusahaan China.
Kereta cepat Jakarta-Bandung ini merupakan tahap awal pengembangan kereta berkecepatan tinggi sebelum nantinya jalur kereta cepat tersebut akan diteruskan hingga ke Surabaya.
Penanaman tiang pancang (groundbreaking) proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang rencananya dimulai pada Januari 2016 pun sudah terlihat di Desa Cikalongwetan.
Itu dibenarkan Camat Cikalongwetan Bambang Supriyono. Dia menuturkan, sudah dua bulan lalu bertemu dengan pekerja PT Wika yang sedang mengecek unsur tanah.
Tetapi hingga saat ini, menurutnya, belum ada kepastian dari pihak PT Wika maupun pemerintah pusat perihal pembangunan stasiun yang katanya nanti akan di bangun di daerah perkebunan Maswati Walini Kampung Cihanjuang, Desa Cikalongwetan, Kecamatan Cikalong wetan.
“Saya sudah pernah bertemu dengan sejumlah petugas lapangan saat sedang mengambil sample tanah dua bulan lalu, dan kendaraan berat penanam tiang pancang tersebut sudah sekitar sebulan berada di sana, tetapi belum ada kegiatan pengerjaan hingga sampai saat ini,” tutur Bambang saat ditemui di Kantor Kecamatan Cikalongwetan, Selasa (12/1/2016).
Menurut Bambang, diperkirakan jalur kereta super cepat yang akan melewati Kecamatan Cikalongwetan itu membentang melewati Desa Mandalasari, Mandalamukti, Kanangansari, Rende, Cikalong, Ciptagunamati, dan Tenjolaut.
“Itu juga masih perkiraan karena belum ada informasi pasti dari yang bersangkutan,” imbuhnya.
Bambang menambahkan, sekitar 95 persen lahan yang nantinya akan dilewati untuk pembangunan kereta cepat tersebut merupakan perkebunan teh. Dia berharap, apabila nanti pembangunan itu jadi, agar yang bersangkutan tidak mengubah unsur lingkungan hidup di tempat tersebut.
“Saya inginnya tetap menjaga kelestarian, walau bagaimana pun akan menjadi kota yang akan sangat maju apabila benar-benar akan dibangun terminal kereta super cepat, bisa-bisa nanti yang kerja di Jakarta tinggalnya di sini, serta imbauan kepada masyarakat agar jangan dulu menjual tanah mereka secara murah,” pungkasnya. (bie)
